IMAN KEPADA NABI DAN RASUL
Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi
dalam bahasa arab berasal dari kata naba.Dinamakan Nabi karena mereka
adalah orang yang menceritakan suatu berita lewat wahyu. Sedangkan Rasul
secara bahasa berasal dari kata irsal yang bermakna membimbing atau
memberi arahan. Definisi secara syar’i yang masyhur, Nabi adalah orang
yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan
sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syariat dan
diperintahkan untuk menyampaikannya.
Jadi perbedaan antara Nabi dan Rasul :
· Nabi
adalah Orang yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu, tetapi
tidak wajib mengerjakan dan menyampaikan kepada umatnya. · Rasul adalah Orang yang menyampaikan terpilih dan diangkat oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan berkewajiban dan mengajarkan kepada umatnya. Dan khusus Rasul Muhammad SAW diwajibkan menyampaikan kepada seluruh umat manusia dan syari’atnya berlaku sepanjang masa sampai hari kiamat.
Dengan
demikian iman kepada Rasul berarti menyakini bahwa Allah telah memilih
orang-orang terbaik-Nya untuk menjadi Nabi atau Rasul. Termasuk
didalamnya keyakinan bahwa para Nabi dan Rasul itu menyampaikan
petunjuk, perintah, larangan dan peringatan- peringatan Allah kepada
umat manusia, serta memberikan contoh perilaku terpuji seperti yang
telah mereka amalkan.
Oleh
sebab itu kita sebagai umat muslim kita harus beriman kepada Rasul
karena Rasul itu adalah utusan Allah SWT. Sebagaimana kewajiban seorang
mukmin kepada Rasulullah SAW yaitu :
- Mengimaninya
Banyak ayat yang menyebutkan iman kepada Allahdan Rasulnya, secara bersamaan. Ini artinya bahwa iman Kepada Rasul tidak bisa dipisahkan dengan iman kepada Allah. Keislaman seseorang dianggap batal bila hanya iman kepada Allah tapi tidak iman kepada Rasul, disebut inkaru sunnah. - Mencintainya
Iman seseorang dinggap sempurna bila ia telah mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih besar cintanya kepada yang lain bahkan kepada dirinya sendiri. - Mengagungkanya
Jasa dan pengorbanannya untuk umant ini berikut sifat-sifat kesempurnaan yang Allah berikan kepadanya membuatnya layak untuk diagungkan. Namun pengagungan ini tidak boleh melampaui batas karena Islam melarang kultus. - Membelanya
Membelanya adalah kewajiban mukmin. Caranya, dengan ittiba’ kehidupannya, maka Allah pasti akan memberi pengahargaan atasnya.
Adapun
inti dari keimanan terhadap Rasul, bagi orang islam yaitu, menyakini
bahwa Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang di utus Allah untuk
memperbaiki akhlak manusia dengan ajaran Al-qur’an. Kemudian keimanan
atas kerasulan Muhammad SAW adalah keyakinan bahwa beliau adalah Rasul
terakhir dan Al-qur’an yang beliau bawakan adalah firman Allah.
Oleh
sebab itu, seorang muslim wajib menjadikan Rasulullah SAW sebagai
uswatun hasanah dalam seluruh aspek kehidupan. Beriman kepada Rasul
menurut Ibnu Saleh al-Utsimin mengandung empat unsur yaitu :
1. Meyakini sepenuh hati bahwa risalah yang dibawa Nabi adalah bersumber dari Allah SWT.
2. Meyakini bahwa beberapa Nabi seperti Nabi Muhammad saw, Nabi Ibrahim as,Nabi Musa as,Nabi Isa as, Nabi Nuh as merupakan “ Rasul Ulul Azmi “.
3. Membenarkan semua yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada kita.
4. Mengamalkan syari’at yang dibawa Nabi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar